10 gitaris terkenal di dunia
1. Jimi Hendrix
Gitaris rock zaman kini yang
mencari guru abadi atau sekadar melongok puncak permainan hanya akan
menemui satu orang: Jimi Hendrix. Kepadanyalah, dan dari dia sajalah,
segala teknik yang ada sekarang dirujukkan. Simak pengakuan-pengakuan
yang dipublikasikan majalah Guitar (November 1997): "Dialah hal terbesar
yang pernah kulihat," kata Stevie Ray Vaughn, . gitaris bluesyang tewas
dalam kecelakaan helikopter pada 1990.
2. Joe Satriani
2. Joe Satriani
Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya,
saya tak akan kehilangan inspirasi") Joe Satriani, pertama kali belajar
gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar
gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah
Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat
dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan
gitarnya.
3. Steve Vai
3. Steve Vai
("Dewa gitar yang flamboyan dan serba bisa") Siapa yang
tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya mulai dari
blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun
tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang
awam yang tidak mendalami gitar. belakangan ini Steve Vai lebih
memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini
band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi
buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album
barunya akan beredar, kita tunggu saja… liberty and justice for all!.
4. John Petrucci
4. John Petrucci
("Salah satu gitaris progressive yang paling
popular") John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia,
john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar
gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar
ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak
perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak
merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang
sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi). Namun dia mulai
banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam Yngwie
Malmsteen, Randy Rhoads, Iron Maiden, Steve Ray Vaughn, dan grup besar
Semacam Yes, Rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk
mencapai level permainan seperti mereka.
5. Yngwie Malmsteen
5. Yngwie Malmsteen
("Pahlawan dan pelopor gitaris shredder sedunia
dari Swedia") Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh
gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van
Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang "Eruption" pada tahun
1978 yang memperkenalkan teknik "two handed tapping", Yngwie meluncurkan
album klasik baroque shred debutnya "Rising Force" yang mengegerkan
komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan &
keahlian dalam bermain. Warna "Neo-Classical" yang di bawahkan Yngwie
adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan
Niccolo Paganini (1782-1840). Setelah itu muncul para gitaris shredder
yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu
muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang
paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman,
Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe,
dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar
yang patut diacungi jempol.
6. Paul Gilbert
6. Paul Gilbert
Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya
Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal
melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut
membesarkan nama Paul di dunia musik rock. Paul sendiri sudah cukup
mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat
di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik
permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu. Pada
usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun
berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike
Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di
samping Tony Macalpine.
7. Nuno Bettencourt
7. Nuno Bettencourt
("Dewa gitar yang mempelopori warna Funky
Metal") Nuno Bettencourt merupakan gitaris rock yang terbaik dalam
permainan ritemnya. Beberapa gitaris lain yang dapat menandingi
permainan ritemnya dapat terhitung misalnya: John Petrucci, Darren
Housholder dan beberapa pemain funk metal lainnya. Kekreatifan Nuno
dalam menciptakan teknik permainan baru telah dikenal sejak album
pertama dan kedua group bandnya Extreme yaitu: "Extreme" dan
"Pornograffitti". Tidak heran Nuno dinobatkan menjadi "Best New Talent"
(pendatang baru terbaik) begitu Extreme meluncurkan album keduanya
"Pornograffitti". Pada bulan Desember perusahaan gitar Washburn
membuatkan gitar N4 Nuno Bettencourt Signature Series, sampai saat ini
N4 membuktikan kerberhasilan penjualan gitar Nuno. Awal kesuksesan Nuno
terjadi pada bulan June 1991 ketika lagu "More Than Word" menjadi hit
nomor 1 di USA dan luar negeri termasuk Israel, Belanda, dll. Nuno juga
mengisi dan menjadi cover untuk video Hot Guitarist Video Magazine
Premiere Volume (December "92). Pada bulan Oktober Nuno terpilih sebagai
Rocker Terseksi di majalah Playgirl dan juga memenangkan "Top of the
Rock", "Songwriter of the Year", "Solo of the Year" (Flight of the
Wounded Bumblebee), dan "Guitar LP of the Year" di majalah gitar "Guitar
For The Practicing Musician" Penggemar shredder boleh kecewa dengan
keluarnya Nuno dari Extreme karena album-album berikutnya Nuno semuanya
berwarna funk murni, tidak terdengar lagi permainan gitar yang
menampilkan skill dari Nuno
8. Eddie van Halen
8. Eddie van Halen
("Pelopor teknik two handed tapping") Sebelum era
permainan gitar shredd dipopulerkan oleh Yngwie Malmsteen pada tahun
1984, 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu sukses
menggemparkan dunia musik. Teknik two handed tapping atau yang biasa
disebut tapping saja telah berhasil secara mutlak meracuni lebih dari
separuh gitaris rock yang ada di Amerika. Bukan hanya teknik tapping
saja, ia juga mempopulerkan gaya permainan gitar hard rock yang sangat
berbeda dari kebanyakan gitaris rock yang cukup kental permainan
bluesnya. Solo gitarnya di tembang Eruption yang terdapat dalam album
debut grupnya Van Halen secara mengejutkan menjadi perbincangan utama
gitaris-gitaris rock dimasa itu. Nama Eddie Van Halen langsung berkibar
karena ia berhasil mempopulerkan teknik tapping. Meski kontribusi dari
David Lee Roth sebagai vocalis yang atraktif dan fenomenal juga tak bisa
dipandang sebelah mata, namun bisa dibilang nama EVH lebih menjual.
Namanya menjadi perbincangan dan berkali-kali meraih penghargaan sebagai
Guitarist of The Year oleh majalah- majalah. Selain teknik tapping yang
menjadi trademarknya, EVH juga dikenal dengan senyumnya yang selalu ia
tampilkan dalam segala kondisi. Tak heran gitaris- gitaris muda di
Amerika begitu menghormatinya. EVH kemudian membuat penampilan gitar
Fender Stratocasternya menjadi berbeda. Body berwarna merah dengan
garis-garis putih menjadi salah satu nilai jualnya.
9. Michael Schenker
9. Michael Schenker
("Salah Satu Pelopor Gitar Hero di
Jerman") Jika diadakan polling mengenai "10 gitaris terbaik Jerman
sepanjang masa", saya yakin kalau nama Michael Schenker akan termasuk
salah satu diantaranya. Bahkan kalaupun disuruh memilih 5 saja, saya
tetap yakin namanya akan tetap masuk. Tidak aneh bila melihat sepak
terjangnya mengangkat nama Jerman sebagai negara yang memiliki gitaris
kelas satu dan mampu bersaing dengan gitaris handal dari Inggris dan
Amerika. Dengan suara gitar yang khas dan riff- riff gitar yang catchy
sebagai kontribusinya pada Queen, Brian May menjadi salah satu dari
sekian musisi yang berbakat dan memberikan pengaruh pada tahun 70-an.
10. Bryan May
10. Bryan May
Ia adalah anak seorang tukang servis elektronik
dan musisi. Ia ternyata ikut mewarisi bakat ayahnya dalam bidang
menyolder dan musik. Namun ia sanggup menyeimbangkan ketertarikannya
akan teknologi dan musisi dan kemudian melanjutkannya untuk meraih gelar
di bidang Fisika. Di saat senggangnya ia menyempatkan diri membuat
gitar dibantu oleh ayahnya. Gitar buatannya ini yang kemudian menjadi
trade-mark Brian May di setiap penampilannya.