Gunung Kerinci
A. Selayang Pandang
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dari permukaan laut (dpl), merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas yang berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah tersebut berisi air yang berwarna hijau kekuning-kuningan.
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dari permukaan laut (dpl), merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas yang berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah tersebut berisi air yang berwarna hijau kekuning-kuningan.
Gunung Kerinci berada pada garis
10°45,50‘ Lintang Selatan dan 1010°160‘ Bujur Timur. Yang membentang di
antara dua kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci dan
Kabupaten Sulak Deras.
B. Keistimewaan
Di kawasan Gunung Kerinci, terdapat beberapa jenis hutan yang tumbuh di sepanjang lerengnya. Adapun jenis hutan tersebut adalah Hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit berada pada ketinggian 300 – 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok Seraya , Pokok Keruing , Pokok Meranti dan Pokok Damar Minyak . KawasanHutan Dipterokarp Atas berada pada ketinggian 750 – 1,200 meter dpl yang kebanyakan spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok Mempening , Pokok Berangan , Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng yang agak tinggi terdapat Hutan Montane yang berada pada ketinggian 1,200 – 1,500 meter dpl atau yang terdapat di Bukit Fraser dan Tanah Tinggi Cameron . Di hutan jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang berada pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh , resam ,paku-pakis dan lumut .
Di kawasan Gunung Kerinci, terdapat beberapa jenis hutan yang tumbuh di sepanjang lerengnya. Adapun jenis hutan tersebut adalah Hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit berada pada ketinggian 300 – 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok Seraya , Pokok Keruing , Pokok Meranti dan Pokok Damar Minyak . KawasanHutan Dipterokarp Atas berada pada ketinggian 750 – 1,200 meter dpl yang kebanyakan spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok Mempening , Pokok Berangan , Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng yang agak tinggi terdapat Hutan Montane yang berada pada ketinggian 1,200 – 1,500 meter dpl atau yang terdapat di Bukit Fraser dan Tanah Tinggi Cameron . Di hutan jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang berada pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh , resam ,paku-pakis dan lumut .
Setelah melewati hutan tersebut dan
sampai pada puncak gunung yang berada pada ketinggian 3.805 m dpl, para
wisatawan dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yang sayang
untuk dilewatkan. Para wisatawan dapat melihat ke segala arah penjuru
mata angin untuk melihat panorama pemandangan Gunung Kerinci dengan
hamparan hutan yang luas, perkebunan teh yang menghijau yang bergabung
menjadi satu kesatuan dalam simfoni keindahan alam Gunung Kerinci.
C. Lokasi
Gunung Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
Gunung Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
D. Tiket
Dalam proses konfirmasi.
Dalam proses konfirmasi.
E. Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan dua alternatif: pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan dua alternatif: pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota
Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278
km. Waktu yang dibutuhkan sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan
umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
F. Akomodasi dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kabupaten Kerinci sampai saat ini, tetapi para wisatawan tidak perlu khawatir karena di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas Melati dengan tarif yang cukup murah mulai dari Rp. 50.000,00-Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
Belum ada hotel kelas berbintang di Kabupaten Kerinci sampai saat ini, tetapi para wisatawan tidak perlu khawatir karena di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak hotel kelas Melati dengan tarif yang cukup murah mulai dari Rp. 50.000,00-Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.