Kamis, 19 Maret 2015

Alfred Nobel - Penemu Dinamit dan Pemrakarsa Hadiah Nobel

Alfred Nobel - Penemu Dinamit dan Pemrakarsa Hadiah Nobel

 

Kalian pasti dering mendengar istilah Hadiah Nobel atau Penghargaan Nobel. Ya, Nobel adalah hadiah atau penghargaan untuk para tokoh dunia yang berjasa di bidang fisika, kimia, fisiologi dan kedokteran, serta sastra dan perdamaian. Asal muasal penghargaan ini adalah atas prakarsa atau tepatnya wasiat seorang tokoh yang bernama Alfred Nobel.

Ketika Nobel meninggal dunia dan meninggalkan harta yang banyak, ia berwasiat agar kekayaannya digunakan untuk orang yang berjasa bagi umat. Pelaksana wasiatnya adalah dua insinyur muda, Regnar Sohlman dan Rudolf Lilijequist yang mendirikan Yayasan Nobel untuk mengelola aset dan kekayaan Nobel.

Sikap Nobel mewakafkan semua hartanya demi perkembangan ilmu pengetahuan dunia didorong oleh rasa penyesalannya. Sebab dinamit temuannya justru banyak disalahgunakan manusia untuk memusnahkan sesama manusia. Padahal Nobel menciptakan dinamit bukan dengan maksud dan tujuan seperti itu.

 

Testamen atau Wasiat Alfred Nobel

Alfred Nobel lahir di Stockholm, Swedia 21 Oktober 1833. Sejak kecil ia sudah terbiasa bekerja keras dan gemar menimba ilmu. Minat utama Nobel adalah di bidang sastra, kimia, dan fisika. Oleh ayahnya, Nobel pernah dikirim ke luar negeri untuk belajar kimia. Selama dua tahun, Nobel mengunjungi Swedia, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat. Di Paris ia bekerja di laboratorium kimiawan Prancis terkenal, Profesor T.J Pelouze. Disini ia bertemu kimiawan Italia yang tiga tahun lebih dahulu menggunakan nitrogliserin, yakni cairan bahan peledak berdaya ledak tinggi.

Pada tahun 1863, Nobel berkonsentrasi pada pengembangan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Namun justru bahan peledak inilah yang merenggut nyawa adiknya, Emil dan para pekerja sehingga pemerintah melarang percobaan ini di kota Stockholm. Nobel pindah ke Danau Malaren dan memulai produksi massal pada tahun 1864.

Pada 1867 Nobel mematenkan temuannya dengan nama dinamit. Ia juga mengembangkan sumbu ledak yang dapat dinyalakan dengan api. Usaha ini berkembang pesat. Ekspor nitrogliserin sampai keseluruh Eropa, Amerika, dan Australia. Ia mendirikan pabrik dan laboratorium di 90 tempat di lebih dari 20 negara. Ia pun banyak mendapat pujian dan penghargaan. Atas prestasinya itu, tahun 1893 Nobel mendapat gelar Profesor Filsafat dari sebuah universitas di Swedia.

Selain sebagai penemu dan pengusaha dinamit, Nobel juga dikenal sebagai sosok yang gemar menulis puisi, cerpen, dan drama. Ia pun sering kali disebut sastrawan.

Nobel tak beristri hingga kematiannya pada 10 Desember 1896 di San Reno, Italia. Ia meninggalkan harta yang banyak dan dalam surat wasiatnya disebutkan bahwa simpanannya digunakan untuk memberi penghargaan dalam pencapaian fisika, kimia, fisiologi dan kedokteran, serta sastra dan perdamaian. Penghargaan itulah yang kita kenal sekarang sebagai Penghargaan Nobel.

Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit