Antoni Van Leeuwenhoek - Penemu Kuman
Kuman adalah mikroorganisme adalah organisme super kecil yang tidak
terlihat secara kasat mata. Untuk melihatnya, kita bisa menggunakan
mikroskop. Dari jenisnya, kuman bisa dikelompokkan menjadi berbagai
macam. Ada protozoa (semacam jamur) dan bakteri. Kuman-kuman ini
meskipun kecil tapi sangat berbahaya karena menyebabkan penyakit. Cara
mengusirnya adalah dengan sebuah cairan yang mengandung disinfektan,
semisal pembersih lantai atau sabun.
Seorang warga Belanda, Antoni Van Leeuwenhoek merupakan seorang yang
sangat berjasa besar dalam penelitian kuman. Mikroskop buatannya mampu
mengamati kuman di berbagai tempat. Mikroskop ini mampu melakukan
pembesaran obyek sampai 200 kali dibanding mikroskop lain pada zaman
itu.
Leeuwenhoek lahir pada 24 Oktober 1632 di kota Delft, Belanda. Awalnya
ia bukanlah seorang ilmuwan. Ia hanyalah dikenal sebagai seorang
pedagang kain. Keluarganya juga bukan keluarga kaya yang berpendidikan
tinggi. Ayahnya, Philip Thobniszoon adalah pembuat keranjang. Sementara
ibunya, Margaretha Bel Van den Berch merupakan putri seorang pengusaha
bir.
Pendidikan sekolah dasar Leeuwenhoek dijalani di Sekolah Dasar di
Warmond dekat Leiden, Belanda. Selain itu ia juga belajar matematika dan
fisika dasar pada pamannya di sebuah desa bernama Benthuizen. Antoni
Van Leeuwenhoek tidak sempat mengayam pendidikan formal. Pada tahun
1648, ibunya mengirimnya ke Amsterdam untuk belajar menjadi pengelola
buku. Namun ia malah magang disebuah perusahaan tekstil yang dikelola
oleh William Davidson, seorang warga negara Skotlandia. Disela-sela
magang, ia menjalin persahabatan dengan seorang astronom bernama
Christian Huygens dan seorang apoteker bernama Jan Swammerdam.
Tahun 1654 ia kembali ke tanah kelahirannya dan membuka toko kain wol.
Ketika itu ia berhasil menciptakan sebuah kaca pembesar yang digunakan
untuk memeriksa kain-kain yang akan dijualnya. Dengan kaca pembesar,
kerusakan kecil yang tidak terlihat oleh mata akan terlihat dan bisa
diperbaiki. Dengan kaca pembesar itu pula, ia tahu kualitas kain yang
akan dijualnya. Ia membuat kaca pembesar itu dengan teknik penggerindaan
kaca/lensa.
Tahun 1669 ia mendapat pekerjaan baru sebagai surveyor penguji kualitas
anggur. Selepas bekerja ia menghabiskan waktu menekuni hobinya mengamati
benda-benda dengan kaca pembesar. Dari sekedar hobi, Antoni Van
Leeuwenhoek mulai melakukan eksperimen untuk membuat mikroskop. Ternyata
keterampilannya menggerinda lensa saat membuat kaca pembesar
berpengaruh pada kualitas mikroskop yang dibuatnya. Mikroskop buatannya
itu menggunakan lensa bikonvek dengan diameter 0,7 mm untuk lensa yang
mengahadap ke objek sedangkan lensa yang menghadap ke mata berdiameter
0,6 mm. Panjang keseluruhan mikroskop tanpa lensa hanya 3 inci.
Mikroskop karya Antoni Van Leeuwenhoek ini mampu memperbesar objek
hingga 200 kali.
Mikroskop buatan Antoni Van Leeuwenhoek
Lensa mikroskop buatan Antoni Van Leeuwenhoek diapit 2 pelat perak yang tipis dengan ukuran 15/16 inci, dikelilingi oleh empat buah paku sebagai penyangga dengan jarak yang sama. Jarak antara objek dan lensa hanya beberapa milimeter, dan posisi serta fokusnya dapat diatur dengan baut yang berada dibagian bawah lensa. Baut yang berukuran 13/16 inci ini dapat menggerakkan pelat secara horisontal (mendatar/lurus).
Mikroskop buatan Antoni Van Leeuwenhoek
Meski Leeuwenhoek berhasil mengamati kuman dengan mikroskop buatannya,
namun ia kesulitan untuk menjelaskan objek temuannya itu kepada orang
lain. Ia memerlukan seorang ilustrator untuk menggambar hasil
penglihatannya di mikroskop.
Dengan penelitian yang terus dilakukannya itu, Leeuwenhoek mendapat predikat sebagai ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Paris dan British Royal Society.
Selain dikenal sebagai penemu kuman, Leeuwenhoek juga merupakan ilmuwan
pertama yang menjelaskan tentang darah merah dan darah putih, sebuah
ilmu yang penting dalam mempelajari sel-sel darah manusia. Ia mengirim
lebih dari 300 laporan tentang hasil temuannya pada British Royal Society.
Leeuwenhoek meninggal dunia pada 26 Agustus 1723 di kota kelahirannya.
Dunia mengenangnya sebagai ilmuwan yang menguak misteri kuman, sebuah
mikroorganisme yang menyebarkan penyakit pada manusia.