Beno Gutenberg - Penemu Penyebab Gempa
Kenapa sih terjadi gempa bumi? Apa yang meyebabkannya? Pasti anda
penasaran ingin mengetahuinya. Asal tahu, hal itu juga sempat membuat
penasaran banyak orang. Namun, umumnya orang hanya bisa menduga-duga.
Setidaknya, hingga awal abad ke-20, banyak orang yang masih menduga-duga
penyebab terjadinya gempa bumi.
Ketika itu, manusia mengira gempa bumi diakibatkan badai atau gelombang laut yang sangat besar hingga bisa mengguncang bumi. Ternyata dugaan itu salah. Beno Gutenberg, seorang ilmuwan asal Jerman, berhasil menemukan penyebab gempa bumi yang sesungguhnya setelah melakukan penelitian panjang dan melelahkan.
Beno Gutenberg dilahirkan di Darmstadt, Jerman, pada tahun 1889.
Ayahnya adalah seorang pemilik perusahaan pabrik sabun. Sang ayah ingin
Beno menjadi seorang pengusaha, melanjutkan usaha pabrik sabun yang
dijalankannya. Akan tetapi, tampaknya Beno lebih tertarik belajar ilmu pengetahuan daripada begelut di bidang bisnis.
Tahun 1907, ia kuliah dan bertemu dengan ilmuwan Emil Wiechert, pencipta Seismograf (alat pendeteksi Gempa). Emil mengajari Beno mengoperasikan seismograf. Dengan menggunakan Seismograf ciptaan Emil Wiechert tersebut, kelak Beno melakukan penelitian mengenai penyebab gempa disepanjang Pantai Norwegia hingga Gottingen (Jerman).
Hasilnya, ia dapat membuktikan bahwa gempa bumi tektonik disebabkan oleh gerakan lempeng bumi.
Lempeng bumi adalah lempengan batu raksasa yang ada di dalam bumi.
Lempeng-lempeng itu mengapung di atas lapisan mantel bumi yang lunak dan
terus bergerak. Karena bergerak, maka suatu saat bisa terjadi tabrakan.
Akibat Perang Dunia, Beno terpaksa menghentikan penelitiannya. Apalagi
Ayahnya tewas dalam perang. Kejadian ini memaksa Beno mengambil alih
kemudi perusahaan sabun milik ayahnya. Namun dengan dasar penelitiannya,
ilmuwan zaman sekarang bisa meneliti struktur lapisan bumi dan gempa bumi dengan lebih detail serta mendalam.
Sumbangan terbesar Beno Gutenberg adalah menemukan inti bumi, dan
mengidentifikasi elemen-elemen bumi yang bersifat elastis. Ia juga
menemukan perbedaan lapisan bumi di daratan dan lautan, termasuk lapisan
bumi yang tipis di Samudera Pasifik. Akan tetapi, penemuannya yang
paling penting dan menonjol adalah keberhasilannya menemukan gerakan
lempeng bumi yang menyebabkan gempa tektonik.