Kamis, 19 Maret 2015

Alexander Fleming - Penemu Penisilin

Alexander Fleming - Penemu Penisilin

Penisilin adalah sebuah kelompok antibiotika β-laktam yang digunakan dalam penyembuhan penyakit infeksi karena bakteri, biasanya berjenis Gram positif. Sebutan "penisilin" juga dapat digunakan untuk menyebut anggota spesifik dari kelompok penisilin. Semua penisilin memiliki dasar rangka Penam, yang memiliki rumus molekul R-C9H11N2O4S, dimana R adalah rangka samping yang beragam.

Saat terjatuh dari sepeda atau motor, dan kulit kita luka-luka atau lecet-lecet, biasanya kita akan memberikan obat antibiotik berupa penisilin agar luka kita cepat sembuh. Tahukah anda siapa penemu penisilin?

Penemu penisilin adalah Alexander Fleming. Ia adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Skotlandia yang lahir di kota Lochfield, Skotlandia pada 6 Agustus 1881. Fleming menyelesaikan sekolahnya di Louden Moor School, Darvel School, dan Akademi Kilmarnock sebelum akhirnya pindah untuk meneruskan kuliahnya di Politeknik.


Selepas menyelesaikan studinya, Fleming sempat bekerja di perusahaan pelayaran. Namun ia tidak menyukai pekerjaan tersebut. Itulah sebabnya ketika ia memperoleh bagian harta warisan dari salah seorang saudaranya, ia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan belajar kedokteran di Sekolah Kedokteran Rumah Sakit St. Mary di London. Setelah lulus, ia bekerja di tempat Almroth Wright yang sangat meyakini kemanjuran vaksinasi untuk mencegah penyakit. Namun, Fleming berpikir bahwa mungkin ada cara lain untuk menanggulangi infeksi.

Sewaktu Perang Dunia I berlangsung (1914-1918), Fleming terinspirasi oleh prajurit-prajurit yang terluka di medan perang. Imunisasi ternyata tidak mampu menghentikan infeksi bakteri yang menyerang bagian tubuh yang terluka. Fleming pun bertekad untuk menemukan sesuatu yang mampu menghancurkan serangan bakteri tersebut.

Pada tahun 1922, ia menemukan bahwa tubuh manusia sebenarnya mengandung sejumlah enzim dalam air mata dan lendir yang mampu membunuh dengan cepat bakteri-bakteri tertentu. Pada tahun 1928, terjadi peristiwa tak disengaja yang mengantarnya menemukan penisilin. Saat itu sebelum berlibur selama dua minggu, ia meninggalkan piring berisi bakteri Staphylococcus di bangku laboratoriumnya. Ketika itu, ia sedang membuktikan teori favoritnya bahwa lendir hidung memiliki efek antibakteri. Sewaktu ia kembali, sebuah lingkaran kering menyelubungi pertumbuhan jamur kuning kehijauan yang secara tak sengaja mengontaminasi piring itu. Tanpa diketahuinya, spora dari jenis Penicillium natatum telah mampir dari laboratorium mikologi yang berada satu lantai di bawah laboratorium Fleming.

Saat terjadi musim dingin, jamur dalam lingkaran tadi berkembang. Disaat suhu naik, bakteri Staphyloccocus telah tumbuh menutupi permukaan piring, kecuali daerah sekitar jamur. Dengan wawasan pribadi dan penalaran deduktif yang hebat, Fleming menyimpulkan bahwa jamur Penicilium notatum dapat melepaskan zat kimia yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

Penemuan ini mengubah jalan sejarah. Ramuan aktif pada jamur yang dinamai Penisilin itu, terbukti sebagai alat penghambat bakteri secara mujarab. Penemuan ini juga telah mengubah cara penanganan infeksi. Penemuan ini pula yang mengubah industri farmasi dengan skala besar membuat penisilin sintetis untuk menaklukkan momok paling tua manusia, termasuk sifilis, gangrene, dan TBC.

Awalnya, hasil penemuan Fleming yang disiarkannya pada tahun 1929 itu, tidak menarik perhatian. Fleming mengemukakan bahwa Penisilin punya arti dalam pengobatan. Namun ia sendiri tidak dapat mengembangkan teknik untuk memurnikan penisilin. Karena itu, lebih dari sepuluh tahun lamanya, obat yang penting itu terlantar. Baru kemudian pada tahun 1939, dua peneliti dari Universitas Oxford, Howard Walter Florey dan Ernest Boris Chain berhasil memurnikan penisilin, dan mencoba substansi itu pada laboratorium binatang.

Tahun 1941 mereka mencoba penisilin pada manusia yang menderita sakit. Hasilnya, percobaan mereka dengan jelas membuktikan bahwa penisilin memiliki potensi sebagai penyembuh yang menakjubkan. Selanjutnya, keduanya terlibat dalam produksi penisilin berskala besar atas dorongan pemerintah Inggris dan Amerika. Pada saat Perang Dunia II meletus, sejumlah penisilin telah tersedia untuk mengobati setiap prajurit yang membutuhkannya. Pada akhir Perang Dunia II, penisilin telah menyelamatkan jutaan umat manusia dari pneumonia, sifilis, gonorhea, difteri, jengkering, dan infeksi pada kelahiran bayi.

Mulanya, penisilin memang hanya digunakan untuk menyembuhkan korban perang. Tapi pada tahun 1944, penisilin dapat digunakan oleh masyarakat sipil Inggris dan Amerika. Baru pada tahun 1945, penggunaan penisilin menyebar ke seluruh dunia.

Atas jasanya menemukan penisilin, Fleming dianugerahi hadiah Nobel Bidang Kedokteran pada tahun 1945 bersama Howard Walter Forey dan Ernest Boris Chain. Fleming diangkat sebagai Presiden Perkumpulan Mikrobiologi Umum, anggota The Pontifical Academy of Science, dan anggota kehormatan hampir di semua komunitas kedokteran dan perkumpulan ilmuwan.

Fleming meninggal dunia pada 1 Maret 1955 karena serangan jantung. Ia dikubur sebagai Pahlawan Nasional Inggris di Katedral St. Paul, London.

Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit